Minggu, 28 Juni 2009

teknik pengambilan gambar

· Bird Eye View

Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.

· High Angle

Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.

· Low Angle

Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.

· Eye Level

Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.

· Frog Eye

Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:

· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.

· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.

· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

· Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

· Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

· Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

· Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.

· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.

· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.

Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:

· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.

· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.

· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.

· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.

· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

· Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

· Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.

· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.

Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.

· Objek bergerak sejajar dengan kamera.

· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.

· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.

Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.

· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.

· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.

· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.

· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.

· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.

· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.

· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.

· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.

· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.

· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.

· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.

· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.

· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.

Persiapan Pengambilan Gambar dan Jenis Kamera

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:

* ·Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
* Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
* Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
* Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.

Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.

Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :


1.Analog (AV)

Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.

2.Digital (DV)

Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.



Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :

1. Baterai untuk catu daya

2. Tempat kaset

3. Tombol Zoom

4. Tombol Recorder

5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)

6. Cincin Fokus

7. Jendela preview (View Fender)

8. Mikrofon

9. Tombol kontrol cahaya

10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).

11. Terminal DC Input.

Kamis, 18 Juni 2009

Bojonegoro : Jumlah TPS Bertambah

Label: PILKADA

Berita Bojonegoro News

Dari 2.210 menjadi 2.213

Dua minggu menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro, komisi pemilihan umum kabupaten (KPUK) setempat mulai mendistribusikan logistik pilkada.

Logistik tersebut didistribusikan kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang kemudian dilanjutkan kepada panitia pemungutan suara (PPS). "Pendistribusian formulir dan kartu pemilih kami laksanakan hari ini (kemarin, Red) dan besok (hari ini, Red)," kata Koordinator Bidang Logistik KPUK Bojonegoro M. Zainuddin Asyhari kepada Radar Bojonegoro kemarin (26/11).

Menurut dia, seluruh kebutuhan logistik pilkada telah selesai dikerjakan rekanan. Saat ini semua perlengkapan coblosan di hari H pilkada tersebut sudah berada di sekretariat KPUK, Jalan Gajah Mada Bojonegoro.

Namun, lanjut dia, pendistribusiannya tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Sebab, beberapa logistik tersebut memerlukan tambahan proses khusus sebelum dikirim ke PPK dan diterima PPS. Misalnya, pengepakan formulir-formulir.

Sedangkan untuk logistik yang berada tempat pemungutan suara (TPS), kata dia, sesuai tahapan pilkada pendistribusiannya bakal dimulai pada 28 November hingga 1 Desember mendatang. "Saat ini kami sedang mengepak surat suara dan dimasukkan ke dalam kotak suara sebelum didistribusiakan," jelasnya.

Di tempat terpisah, Anggota KPUK Divisi Pendataan Penduduk dan Potensi Pemilih Hendry Agustin menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan rekapitulasi jumlah pemilih. Sebab, ada beberapa TPS yang jumlah pemilihnya lebih dari 600 orang. KPUK pun membuat TPS baru karena kelebihan tersebut tidak memungkinkan untuk digabung dengan TPS lainnya. "Hingga hari ini (kemarin, Red) ada penambahan tiga TPS dari sebelumnya 2.210 menjadi 2.213 TPS," katanya.

Dia menjelaskan, penambahan itu terjadi di Kecamatan Ngraho. Selain karena jumlahnya melebihi ketentuan (maksimal 600 pemilih per TPS), faktor lainnya karena geografis. Yakni, letak TPS satu dengan yang lainnya cukup berjauhan.
Related Posts by Categories
PILKADA

* Golput Pilkada Di Bojonegoro Diprediksi Rendah



Widget by Simran

Rabu, 17 Juni 2009

Ribuan Siswa SMA Konvoi Rayakan Kelulusan; - 1.870 Siswa Tak Lulus

Pekanbaru, (Analisa)

Ribuan siswa tingkat SMA/SMK/MA di Kota Pekanbaru menggelar aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi sepeda motor berkeliling kota. Aksi itu mereka lakukan sebagai luapan kegembiraan pasca diumumkannya hasil ujian nasional, Senin sore (15/6).

Seperti yang dilakukan ratusan siswa SMA 1 Pekanbaru. Mereka berkonvoi dari halaman sekolah di Jalan Sultan Syarif Kasim lalu menuju Jalan Diponegoro dan mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. “Kami bergembira karena kami bisa lulus dari Ujian Nasional,” kata Santi, seorang siswi yang ikut dalam konvoi. Baju gadis manis ini penuh coretan cat, spidol, dan pewarna lainnya.

Terlepas dari soal itu, secara keseluruhan tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Riau mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Angka kelulusan sekitar 96,6 persen atau meningkat 3,08 persen dari tahun lalu yang hanya 93,52 persen. Ini artinya jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 1.870 orang.

“Meningkatnya angka kelulusan tahun ini tidak lain dari hasil kerja keras semua pihak, termasuk guru dan orangtua, serta peserta UN itu sendiri,” ungkap Irwan Effendi, Kepala Dinas Pendidikan Riau.
Mantan rektor Universitas Lancang Kuning Pekanbaru ini menambahkan, untuk Riau tidak ada dalam satu kelas tidak lulus semua. Paling dalam satu kelas yang tidak lulus hanya satu atau dua orang saja.

Dia juga menghimbau setiap kabupaten/kota untuk secepat mungkin mengumumkannya dan sebaiknya serentak. Ia merincikan, dari 34.766 peserta UN dari SMA, terdapat 850 peserta tidak lulus. Sedangkan dari Madrasah Aliyah (MA) dari 8.011 peserta, terdapat 579 peserta tidak lulus.

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia paling tinggi tidak lulusnya, yakni mencapai 17,27 persen, kemudian IPS dengan 3,36 persen dan IPA hanya 1.03 persen untuk SMA. Sedangkan MA IPS paling tinggi tingkat ketidaklulusannya, yakni 7,91 persen, disusul Agama 7,45 persen, Bahasa Indonesia 5,06 persen dan IPA 3,51 persen. (dw)

Siswa Resah, Pengumuman UAN di Bojonegoro Terancam Molor

12 Juni 2009 16:28:00 WIB
Reporter : Abdul Qohar

Bojonegoro (beritajatim.com) – Pengumuman kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) bagi siswa SMA kelas 3 di Bojonegoro terancam molor. Sebab, sampai saat ini, Dinas Pendidikan Bojonegoro belum menerima hasilnya dari Dinas Pendidikan Jatim. Padahal, jadwal pengumuman kelulusan UAN dilakukan Sabtu (13/6/2009) besok.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Bojonegoro, Zaenudin membenarkan, kalau sampai sekarang pihaknya belum menerima hasil UAN Bojonegoro. Padahal setelah menerima salinan hasil ujian, Dindik Bojonegoro harus mengecek terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada masing-masing sekolah.

“Dari provinsi juga belum ada kabar terbaru kapan ujian akhir nasional bakal diumumkan,” kata Zaenudin, Jumat (12/6/2009).

Apakah pengumuman kelulusan molor? Zaenudin belum bisa memastikan. Sebab, pihaknya masih punya waktu hingga tanggal 16 Juni untuk mengkoordinasikan masalah ini. “Kami berharap agar Dinas Pendidikan Jatim segera menyerahkan hasilnya pada kami. Sehingga siswa tidak berharap-harap cemas,” tambah Zainudin.

Sementara pantauan beritajatim.com di beberapa sekolah di Bojonegoro, sejak siang tadi, puluhan siswa kelas 3 di sejumlah SMA Bojonegoro nampak berkumpul di sekolah masing-masing. Mereka terlihat tidak sabar menanti pengumuman kelulusan ujian akhir nasional (UAN) yang bakal diumumkan Sabtu (7/6/2009) besok.

Bahkan, ada beberapa yang sudah hilir mudik mencari bocoran pengumuman, walaupun sebenarnya belum diketahui apakah hasil kelulusan sudah sampai di Bojonegoro atau belum.

Setelah lama tidak mendapatkan apa-apa, para siswa yang berada di sekitar Jl AKBP Suroko, Jl Munginsidi dan Jl Panglima Sudirman, akhirnya membubarkan diri. Sebab, sampai sore ini belum diketahui apakah rencana pengumuman besok akan terlaksana atau terancam molor.

Sejumlah siswa yang ditemui menerangkan, walaupun hasil pengumunan UAN belum didapat, mereka mengaku sudah cukup senang. Sebab, kedatangan mereka bisa menjadi tempat saling berkumpul kembali dengan teman-temannya, setelah lama diliburkan.

“Mau gimana lagi, hasil pengumuman belum didapatkan. Lebih baik ngumpul sama teman saja,” kata Nanang, siswa SMA di Jl Panglima Sudirman dengan sambil tersenyum.

Aksi pra pengumuman tersebut sempat memancing perhatian pihak kepolisian. Bahkan, beberapa petugas sempat berkeliling agar tidak kecolongan.

“Kami sudah meminta beberapa petugas untuk tetap mengawasi sekolah-sekolah jelang pengumuman. Jangan sampai kita kecolongan,” kata Kabag Bina Mitra Polres Bojonegoro, Kompol Kusen Hidayat.

Pihaknya tidak ingin, kelulusan tahun ini diwarnai aksi brutal atau corat-coret dijalan oleh para siswa. Sehingga, bisa menimbulkan kriminalitas atau hal-hal yang tidak diinginkan. (dul/eda)

Acara The Master Haram

Sabtu, 6/6/2009
RCTI

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Setelah situs jejaring pertemanan Facebook, kali ini giliran tayangan televisi The Master diharamkan oleh sejumlah pemimpin pondok pesantren di Jawa Timur.

Fatwa pengharaman acara atraksi yang mirip sulap dan debus di sebuah stasiun TV swasta tersebut merupakan hasil dari pembahasan masalah atau bahtsul masail yang digelar di Pondok Pesantren Abu Dzarrin di Kendal, Kecamatan Dander, Bojonegoro.

Bahtsul masail itu sengaja digelar untuk menyikapi tayangan The Master yang digandrungi oleh sebagian besar pemirsa televisi Indonesia. Acara yang pada sesi terakhirnya menampilkan adu ketangkasan antara Master Joe Sandi dan Master Limbad itu dianggap menyesatkan karena menampilkan atraksi-atraksi di luar taraf kekuatan manusia biasa.

Bahtsul masail yang digelar dalam rangka haul ke-19 KH Dimyati Adnan dan haul ketujuh KHA Munir Adnan itu diikuti oleh sejumlah perwakilan dari beberapa pondok pesantren. Di antaranya dari Pondok Abu Dzarrin, pondok Al Fatimah (Bojonegoro), Pondok Lirboyo (Kediri), Tanggir (Tuban), Sidogiri (Pasuruan), Langitan (Tuban), Pondok Gilang (Lamongan), dan Al-Khozini (Sidoarjo).

Khoirul Rozi, koordinator pertemuan itu, mengatakan, bahtsul masail memutuskan bahwa tontonan The Master hukumnya haram. Oleh karena itu, warga masyarakat juga diharamkan menontonnya.

Alasan pengharaman, kata Khoirul, karena tontonan itu diduga melibatkan makhluk halus. ”Atraksi yang dipertunjukkan dalam acara tersebut diduga kuat atas bantuan jin atau jenis makhluk halus lainnya,” katanya, kemarin.

Apa yang dipertontonkan di The Master sangat tidak masuk akal dan di luar batas kemampuan manusia pada umumnya. ”Masak orang ditusuk benda tajam atau disetrum listrik berdaya tinggi tidak apa-apa?” ujar Khoirul. ”Diduga kuat, atraksi itu atas bantuan makhluk halus,” tambahnya.

Oleh karena itu, bahtsul masail memutuskan tayangan tersebut haram lantaran memercayai kekuatan lain selain Allah. Yang melihat acara itu juga berdosa karena ikut merasa senang atau ikut memercayai kekuatan jin atau makhluk halus lain yang diduga membantu dalam atraksi.

Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, pada halaman 298-299, diterangkan bahwa pertunjukan semacam itu dikategorikan sebagai sihir yang hukumnya haram. Kecuali, The Master masuk dalam kategori "petunjuk dari Allah", barulah itu diperbolehkan. Itu pun dengan catatan jika yang melakukannya adalah orang yang teguh memegang agama dan dengan tujuan yang sesuai syariat Islam serta tidak membahayakan orang lain.

Mengenai penonton The Master yang juga dihukumi haram, alasannya adalah orang yang menonton tayangan itu tergolong tafarruj bil ma’ashi atau merasa senang dengan adanya kemungkaran. Selain itu, bercampurnya lelaki dan perempuan bukan muhrim dalam acara tersebut juga merupakan sebuah kemaksiatan.

Menanggapi pernyataan bahwa tayangan The Master haram, pejabat Humas RCTI Hafni Damayanti mengatakan, jika para kiai itu menduga ada unsur mistik atau pelibatan makhluk halus dalam The Master, dugaan tersebut tak tepat.

Hafni menjamin tidak ada kaitannya The Master dengan mantra ataupun makhluk halus karena itu semua merupakan trik-trik para pemainnya.

”Tidak ada sama sekali mantra-mantra yang dilakukan para master. Untuk membuktikannya silakan Pak Kiai menonton tayangan itu secara langsung sehingga akan mengetahui bagaimana para pemain melakukan trik-trik,” katanya.

Menurut Hafni, apa yang dilakukan para master seperti Limbad yang tak mengalami luka sedikit pun pada saat ditusuk ataupun tidak apa-apa ketika disengat listrik, semuanya murni karena trik. (Surya/tat/yus)

GELIAT SURAMADU

Suramadu , tak hanya sekedar menjadi sebuah jembatan penghubung Surabaya - Madura saja. Namun, Suramadu diharapkan mampu mamberikan harapan baru , kehidupan baru , dan mampu mendongkrak perkembangan ekonomi masyarakat Madura dan Surabaya .setelah berdirinya jembatan Suramadu ,pekerjaan selanjutnya adalahmenghidupkan aktifitas investasi dan industri di daerah madura .pertama - tama adalah membangun infrastruktur seperti jalan , pelabuhan , kawasan industri, pasokan listrik yang cukup , pasokan gas , air bersih , pemberdayaan SDM dan budaya hingga peningkatan kualitas layanan birokrasi PEMDA setempat ( pemrov /kabupaten / kota ) bagi masuknya investasi . Di sini BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) yang telah di siapkan pemerintah untuk mengelola jembatan Suramadu hendaknya tidak mengurusi fisik jembatan saja dan hanya menghitung rugi laba . tapi juga di arahkan sebagai badan yang bertanggung jawab mengembangkan Madura secara ekonomi paska berdirinya jembatan Suramadu . Mulai dari strategy planning , operating ,hingga berfungsi sebagai badan pemasar bagi masuknya investasi nasional dan asinh ke Madura .

Diskusi Islam

Sejumlah tokoh muslim dan pejabat kota Surabaya hadir di kediaman Konjen AS Caryn McClelland untuk mendiskusikan pidato Presiden AS bARAK oBAMA DI mESIR .

BIODATA AHMAD DHANI


Nama lahir : Dhani Ahmad Prasetyo
Lahir : 26 Mei 1972 (umur 36) Surabaya, Indonesia
Nama lain : Dhani Manaf
Pekerjaan : Musisi
Tahun Aktif : 1992 - sekarang
Pasangan : Maia Ahmad (bercerai)
Anak : Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul
Qodir Jaelani
Orang tua : Eddy Abdul Manaf

Dhani Ahmad Prasetyo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 36 tahun)
atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani / Dhani Manaf adalah seorang musisi,
penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan leader dari
grup band papan atas, Dewa 19 dan juga personel grup band The Rock. Dhani juga
merupakan pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak
banyak hits dan sukses mengorbitkan sejumlah grup dan penyanyi seperti Reza
Artamevia, Ari Lasso, Tere, Ratu (sekarang Duo Maia), Agnes Monica, Mulan Jameela,
Dewi Dewi, Chrisye, Sophia Latjuba, Titi DJ, Krisdayanti, dan lain-lain.

Dewa 19
Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6 Surabaya. Dhani
bersama 3 orang sahabatnya Andra, Erwin Prasetya, dan Wawan, kemudian mendirikan
grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking
tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul
bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan
di kawasan komplek Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur
rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama
Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz
Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Djarum Super
Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera
DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso.
Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani
hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19.
Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu
perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah
sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh Jan Djuhana dari
Team Records. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana Dewa 19 (1992) sukses
besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita
Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai album terlaris
1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut
di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari sebelas album yang
telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994),
Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang
Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I & II (2004), Laskar
Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan Kerajaan Cinta (2007). Meski telah
beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap
eksis di blantika musik Indonesia.
Karir Lain
Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun
1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Kuldesak”
dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri
artis lain selain Dewa 19. Di tahun 1999, ia sukses melambungkan nama Reza Artamevia.
The Rock
Bermula dari perekaman album solonya di Australia, Dhani bertemu dengan 4 anggota
band Fire Shark, yaitu Mark Williams, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett,
Clancy Alexander Tucker. Dari pertemuan itu munculah ide untuk berkolaborasi
dalam sebuah grup musik. Dhani yang memiliki niat untuk go international menerima
ajakan tersebut dan terbentuklah The Rock yang mana Fire Shark tidak bubar dan
Dhani juga tidak meninggalkan Dewa 19. Pada Agustus 2007, lahirlah album pertama
The Rock dengan tajuk Master Mister Ahmad Dhani I yang mencetak single ”Munajat
Kehidupan pribadi
Dhani menikah dengan Maia Estianty ditahun 1994, setelah sekian lama menjalin
cinta sejak Dhani masih di SMA 2 Surbaya. Dari pernikahan mereka, keduanya memiliki
3 anak. Dhani menamai anak-anaknya sesuai tokoh sufi yang dikaguminya, yakni
Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. Sejak akhir
2006, Dhani dan istrinya terlibat skandal 'tuduh menuduh' yang berujung pada
gugatan cerai yang diajukan Maia. Rumah tangga mereka resmi berakhir pada 23
September 2008 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Diskografi
Dewa 19
Dewa 19 (1992)
Format Masa Depan (1994)
Terbaik Terbaik (1995)
Pandawa Lima (1997)
The Best Of Dewa 19 (1999)
Bintang Lima (2000)
Cintailah Cinta (2002)
Atas Nama Cinta (2004)
Laskar Cinta (2004)
Republik Cinta (2006)
Kerajaan Cinta (2007)
The Rock
Master Mister Ahmad Dhani I (2007)
Album Lain
Kuldesak (1999) – Bersama Ahmad Band
The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 1

Selasa, 16 Juni 2009

FILM DOKUMENTER

Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman dari ‘aktualitas’ atau potongan rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di dalamnya berbicara, spontanitas, kehidupan nyata apa adanya, dan tanpa ada media perantara. Walaupun unsur – unsur tersebut terkadang menjadi bahan utama dalam pembuatan dokumenter, namun unsur-unsur itu jarang menjadi bagian dari keseluruhan film dokumenter itu sendiri. karena semua bahan tersebut harus diatur, diolah dan ditata struktur penyajiannya kembali.Terkadang para pembuat film documenter harus mengambil berbagai pilihan dalam pengambilan gambar sebelumnya untuk menentukan sudut pandang, ukuran shot (type of shot), pencahayaan dll agar dapat mencapai hasil akhir yang mereka inginkan.
Kebanyakan penonton film/ video dokumenter di layar kaca sudah terbiasa dengan berbagai cara, gaya, dan bentuk-bentuk penyajian yang selama ini umum digunakan dalam berbagai acara siaran televisi. Sehingga mereka tak lagi mempertanyakan lebih jauh tentang isi dari dokumenter tersebut. Contoh : penonton sering menyaksikan dokumenter yang dipandu oleh suara (voice over) seorang penutur cerita (narator), wawancara, saksi mata dalam suatu kejadian dan pendapat masyarakat, Demikian pula dengan suasana tempat kejadian yang terlihat nyata, potongan-potongan gambar kejadian langsung dan bahan-bahan yang berasal dari arsip yang ditemukan. Semua unsur khas tersebut memiliki sejarah dan tempat tertentu dalam perkembangan dan perluasan dokumenter sebagai suatu bentuk sinematik.
Ini penting ditekankan, karena --dalam berbagai hal-- bentuk dokumenter sering diabaikan dan kurang dianggap di kalangan film seni, seakan-akan dokumenter cenderung menjadi bersifat ‘pemberitaan’ (jurnalistik) dalam dunia pertelevisian. Bukti-bukti menunjukkan bahwa, bagaimanapun, dengan pesatnya perkembangan film/ video dokumenter dalam bentuk pemberitaan, ada kecenderungan kuat di kalangan para pembuat film dokumenter akhir-akhir ini untuk mengarah kembali ke arah pendekatan yang lebih sinematik. Dan, kini, perdebatannya berpindah pada segi estetik. Pengertian tentang ‘kebenaran’ dan ‘keaslian’ suatu film dokumenter mulai dipertanyakan, diputarbalikkan, dan diubah, mengacu pada pendekatan segi estetik film dokumenter dan film-film non-fiksi lainnya. jenis-jenis film yang dipandang sebagai documenter dan dengan jelas memiliki ide dan kode etik tentang dokumenter yang sama memiliki Kategori-kategori tersebut adalah:
film faktual
film etnografik
film eksplorasi
film propaganda
cinéma-vérité
direct cinema
documenter
Perkembangan Dokumenter dan genre-nya saat ini sudah sangat pesat dan beragam , tapi ada beberapa unsur yang tetap dan penggunaanya yakni unsur – unsure visual dan verbal yang biasa digunakan dalam dokumeter.
Unsur Visual:
Observasionalisme reaktif; pembuatan film dokumenter dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan oleh pengarah kamera atau sutradara.
Observasionalisme proaktif; pembuatan film dokumenter dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan pengamatan sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.
Mode ilustratif; pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narator (yang direkam suaranya sebagai voice over).
Mode asosiatif; pendekatan dalam film dokumenter yang berusaha menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.