Rabu, 17 Juni 2009

Ribuan Siswa SMA Konvoi Rayakan Kelulusan; - 1.870 Siswa Tak Lulus

Pekanbaru, (Analisa)

Ribuan siswa tingkat SMA/SMK/MA di Kota Pekanbaru menggelar aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi sepeda motor berkeliling kota. Aksi itu mereka lakukan sebagai luapan kegembiraan pasca diumumkannya hasil ujian nasional, Senin sore (15/6).

Seperti yang dilakukan ratusan siswa SMA 1 Pekanbaru. Mereka berkonvoi dari halaman sekolah di Jalan Sultan Syarif Kasim lalu menuju Jalan Diponegoro dan mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. “Kami bergembira karena kami bisa lulus dari Ujian Nasional,” kata Santi, seorang siswi yang ikut dalam konvoi. Baju gadis manis ini penuh coretan cat, spidol, dan pewarna lainnya.

Terlepas dari soal itu, secara keseluruhan tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Riau mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Angka kelulusan sekitar 96,6 persen atau meningkat 3,08 persen dari tahun lalu yang hanya 93,52 persen. Ini artinya jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 1.870 orang.

“Meningkatnya angka kelulusan tahun ini tidak lain dari hasil kerja keras semua pihak, termasuk guru dan orangtua, serta peserta UN itu sendiri,” ungkap Irwan Effendi, Kepala Dinas Pendidikan Riau.
Mantan rektor Universitas Lancang Kuning Pekanbaru ini menambahkan, untuk Riau tidak ada dalam satu kelas tidak lulus semua. Paling dalam satu kelas yang tidak lulus hanya satu atau dua orang saja.

Dia juga menghimbau setiap kabupaten/kota untuk secepat mungkin mengumumkannya dan sebaiknya serentak. Ia merincikan, dari 34.766 peserta UN dari SMA, terdapat 850 peserta tidak lulus. Sedangkan dari Madrasah Aliyah (MA) dari 8.011 peserta, terdapat 579 peserta tidak lulus.

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia paling tinggi tidak lulusnya, yakni mencapai 17,27 persen, kemudian IPS dengan 3,36 persen dan IPA hanya 1.03 persen untuk SMA. Sedangkan MA IPS paling tinggi tingkat ketidaklulusannya, yakni 7,91 persen, disusul Agama 7,45 persen, Bahasa Indonesia 5,06 persen dan IPA 3,51 persen. (dw)

2 komentar: